Be Like Cactus, Man! |
Be Like Cactus, Man! - Hidup tak selamanya mulus, hidup tak selamanya sesuai dengan ekspektasi kita, dan hidup tak akan menunggumu siap. Semakin bertambah umur, semakin banyak hal yang harus kita hadapi. Mulai dari orang tua, sahabat, kerabat, pasangan dan karir. Kadang kita tidak bisa memilih mana dulu yang harus kita prioritaskan. Bahkan untuk memilih demi diri sendiri pun menjadi hal yang terbelakang. Untuk menyenangkan hati orang-orang tersayang, kita kadang menyiksa batin. Padahal itu salah!
Ada yang bilang, kita harus bisa memulai apapun dari diri kita sendiri. Termasuk untuk membahagiakan orang lain. Kita harus mulai membahagiakan diri sendiri. Terdengar egois?
Semua mahkluk termasuk manusia membutuhkan tempat yang cocok. Dimana dalam kehidupan, kita harus bisa memposisikan diri kita sendiri di tempat yang seharusnya. Kita tidak perlu berada di tempat yang membuat kita sakit hanya demi menyenangkan hati orang lain. Kaktus tidak pernah berusaha hidup di habitat yang lembab. Dia akan menyerah dan mulai membusuk. Karena dia tau, sejauh apapun dia berusaha, dia tidak akan berhasil. Berfikir kalau kaktus hanya hidup di zona nyaman? Fikir ulang!
Kaktus hidup dimana orang lain tidak ingin hidup disana. Ketika kita mendambakan hidup di tempat yang sejuk, kaktus ingin hidup di tempat yang panas. Ketika kita menginginkan hujan, kaktus ingin sinar matahari. Dan ketika kita merasa kehausan, kaktus merasa cukup dengan setetes air yang diberikan. Masih berfikir ini adalah zona nyaman?
"Itu kan memang habitatnya, jelas lah dia bisa hidup!", Begitulah kira-kira tanggapan orang-orang. Tapi bukankah kita membutuhkan habitat yang cocok untuk tumbuh dan berkembang? Jangan terlalu memandang rendah dirimu dengan merendahkan orang lain. Mulailah menyenangkan diri sendiri tanpa merendahkan orang lain. Pada saat yang tepat, orang-orang tersayangmu tidak akan benci melihatmu bahagia. Apapun yang coba kamu raih, orang-orang tersayangmu akan selalu mendukung secara langsung maupun tidak langsung. Yang kamu butuhkan adalah habitat dan ruang untuk bertumbuh.
Kembali ke paragraf pertama, jangan siksa dirimu sendiri untuk menyenangkan hati orang-orang tersayangmu. Karena orang-orang tersayangmu akan merasakan ketidak ikhlasan atas pengorbanan yang telah kamu berikan. Sekuat apapun kamu mengelak, dalam hatimu yang terdalam kamu sama sekali tidak pernah ikhlas! Pada akhirnya, kamu hanya akan menuntut dan tidak bisa mengontrol ego mu. Dan sampai kamu kehilangan sesuatu, saat itulah kamu belajar.
Kaktus akan tumbuh dan berubah menjadi lebih baik dengan habitat yang seharusnya namun tetap tidak dapat merubah orang-orang disekitarnya. Namun kaktus dapat membagi sinar yang sama. Apakah kaktus ikhlas membagi sinar yang dia terima? Ikhlas tidak ikhlas, sinar itu bukan berasal dari dirinya, tapi semua dari kehendak tuhan. So, don't be so arrogant with your empetiness!
Be Like Cactus, Man!
Based on true story
-Four Ribs Garden-
No comments:
Post a Comment