Tips Merawat Sukulen Ala Four Ribs Garden |
Tips Merawat Sukulen Ala Four Ribs Garden - Awal saya mulai memelihara sukulen itu pada tahun 2015. Waktu itu sukulen pertama saya adalah Echeveria black prince dan Echeveria shaviana. Untuk merawatnya saya sudah sering mengikuti tips dalam merawat sukulen di internet maupun di youtube. Sukulen tersebut bertahan cukup lama hingga akhirnya pada pertengahan 2016 sukulen tersebut mati. Padahal saat itu saya sudah memiliki banyak koleksi sukulen dan bisa dibilang sudah terbiasa memelihara sukulen. Pelajaran yang saya petik dari kasus ini adalah, kita tidak bisa menyepelekan perawatan ke semua tanaman walaupun sudah terbiasa melakukannya. Konsistensi adalah hal penting dalam perawatan. Diperlukan juga penyesuaian untuk beberapa tips yang teman-teman dapatkan di internet.
Tips ini saya dapatkan dari banyak sumber dan dari senior-senior saya. Akhirnya saya modifikasi sendiri untuk menyesuaikan dengan kondisi daerah tinggal saya. Berikut ini adalah tips merawat sukulen ala Four Ribs Garden.
-Penanganan pertama-
Sukulen adalah jenis tanaman yang bisa bertahan tanpa media dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, pengiriman sukulen bisa dilakukan dengan ekspedisi biasa. Namun kelemahan apabila menggunakan ekspedisi adalah sukulen yang kita pesan akan dipisahkan dari medianya. Hal ini mengakibatkan sukulen stres dan rentan terhadap perubahan kondisi. Solusinya adalah membiarkan sukulen tanpa media kurang lebih satu hari setelah dibuka dari bungkus ekspedisi. Tujuannya untuk memberikan sukulen beradaptasi dengan kondisi tinggal teman-teman. Dari beberapa sumber, sukulen yang baru datang boleh dicelupkan akarnya ke larutan vitamin B1 dan diangin-anginkan. Tempatkan di tempat teduh dan kering. Tidak disarankan terkena sinar matahari langsung dan terkena air.
-Pot-
Pemilihan pot menjadi penting karena akan menentukan komposisi media yang akan kita gunakan. Pot dibedakan menjadi dua yaitu pot dengan lubang atau tanpa lubang. Pot dengan lubang saya biasa menggunakan media yang tercampur rata tanpa lapisan-lapisan tertentu. Namun berbeda dengan pot tanpa lubang. Untuk pot tanpa lubang diusahakan untuk membuat lapisan dengan batu ukuran besar pada bagian bawah, batu ukuran sedang untuk lapisan kedua, arang sebagai opsional jika memungkinkan dan baru kemudian media yang tercampur rata pada lapisan terakhir. Fungsi lapisan-lapisan ini adalah mencegah air mengendap dimedia utama tempat utama akar sukulen itu berada yang dapat menyebabkan akar sukulen busuk. Air akan merembes ke bagian bebatuan dan tidak dapat diserap kembali oleh media utama. Fungsi arang adalah menyerap air berlebih pada media utama. Media utama yang saya gunakan terdiri dari campuran Pasir Malang:Tanah Subur:Sekam Bakar dengan perbandingan 3:1:1.
-Media & Penanaman-
Media sukulen |
Media sukulen pada dasarnya harus poros. Poros memiliki arti tidak menyimpan air. Untuk mendapatkan media yang poros, kita harus mencoba-coba komposisi agar mendapat komposisi terbaik bagi sukulen kalian. Media yang saya gunakan adalah campuran dari Pasir Malang:Tanah Subur:Sekam Bakar/Sekam Mentah dengan perbandingan 3:1:1. Pemilihan komposisi media juga dipengaruhi oleh sinar matahari dan panas yang diterima sukulen. Ketika sudah mendapat media yang cocok, penanaman sukulen diusahakan tidak menimbun batangnya dengan media. Karena beberapa kali sukulen yang saya terima masih memiliki batang yang tipis dan rentan busuk apabila terkena air. Saya biasanya hanya menimbun akar sukulen saja atau hanya meletakkan sukulen di atas media. Sehingga sukulen nantinya dapat berdaptasi dan batangnya dapat mengeras.
-Penyiraman-
Konsistensi diperlukan dalam proses penyiraman. Jadwal penyiraman sangat dibutuhkan untuk mendapatkan konsistensi kebutuhan air dari sukulen. Kembali lagi penyiraman juga dipengaruhi kondisi daerah teman-teman. Pada umumnya sukulen dapat disiram seminggu sekali. Tidak disarankan untuk terkena air hujan atau terguyur hujan. Untuk beberapa jenis sukulen seperti haworthia, gasteria dan sukulen berkulit keras lainnya saya biasakan untuk menyiramnya dua kali seminggu. Teknik menyiram sukulen berbeda-beda berdasarkan dimana sukulen itu diletakkan. Saya biasa menyiram sukulen dengan mengguyurnya karena sukulen saya berada dalam greenhouse. Untuk teman-teman yang meletakkan sukulen diteras atau di ruangan, disarakan untuk menyiram media saja tanpa mengenai pucuk sukulen atau alternatif lain dengan teknik spray. Air yang menggenang di pucuk sukulen dalam waktu lama akan memicu kebusukan pada pucuk sukulen. Walaupun untuk beberapa jenis sukulen memiliki lapisan lilin untuk "menangkap" air, namun lapisan lilin itu bersifat "sekali pakai" jadi kita harus tetap menghindari air menggenang di pucuk sukulen.
-Hama-
Hama terbesar sukulen adalah kutu batok. Kutu ini berciri-ciri putih menempel pada batang dan daun, jika diusap bagian luar kutu akan lepas dan menyisakan kutunya yang berwarna kuning. Kutu ini akan "menghisap" sukulen sehingga menjadi kurus dan kisut. Hal ini akan membuat sukulen lebih rapuh dan rentan mengalami kebusukan. Kutu ini bisa kita hilangkan dengan kuas, pinset atau lidi. Caranya cukup dengan menyenggol kutu tersebut dan kutu pun terangkat. Untuk penanganan yang lebih serius dengan kutu yang terlampau banyak, saya menyarankan penggunaan sabun cuci piring yang dicampur air lalu di spray di bagian kutu. Penggunaan ini cukup beresiko apabila takaran sabun cuci piring terlampau banyak.
-Pembersihan daun kering-
Pembersihan daun kering |
Walaupun daun sukulen mengandung air yang banyak, apabila sudah tua akan kering juga. Daun kering ini perlu dibersihkan berkala guna menghindari sukulen dari penyakit seperti jamur. Selain itu juga untuk memperindah tampilan sukulen. Daun sukulen juga kadang bisa rontok sendiri saat sudah kering atau belum kering. Daun rontok yang belum kering ini lebih berbahaya karena mengandung banyak sekali air. Ini akan mengundang jamur untuk berkembang dan dapat menyerang sukulen kita. Ciri-ciri daun seperti ini biasanya warnanya akan mulai menguning dan apabila tersentuh sedikit saja akan rontok. Gejala ini perlu menjadi perhatian ke bagian batang juga agar bisa melakukan penyelamatan sebelum terlambat.
-Pemotongan berkala-
Sukulen dewasa cenderung akan tumbuh dengan kelopak dan batang semakin besar namun tidak diikuti dengan batang bagian bawahnya. Berdasarkan pengalaman saya, sukulen akan menjadi melengkung dan tampilannya kurang menarik. Apalagi sukulen yang diletakkan pada tempat yang kurang sinar pasti akan tumbuh memanjang. Pada kondisi ini saya menyarankan untuk pemotongan batang sukulen. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan performa sukulen yang lebih baik dan proporsional. Serta sukulen yang kita dapatkan akan menjadi semakin lebih besar karena batang bagian atas yang lebih besar akan menjadi batang bagian bawah setelah dipotong. Untuk teknik memotong sukulen bisa dibaca pada post Cara Cutting Sukulen.
Merawat sukulen merupakan hal yang gampang-gampang susah. Yang terpenting adalah konsistensi dan niat untuk memperbaiki diri. Apabila sudah terbiasa, memelihara dan merawat sukulen adalah hal yang menyenangkan. Selaras dengan performa cantik yang akan mereka berikan untuk kita sebagai pemeliharanya. Sekian tips merawat sukulen yang dapat saya sampaikan. Apabila ada kritik dan saran, bisa ditulis di kolom komentar ya. Semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi teman-teman yang ingin memulai mewarat sukulen.
Contoh sukulen dewasa |
beli sukulen yang bagus dimana ya kak
ReplyDeleteSaya mau beli skulen
ReplyDelete